PSIKOLOGI INTERNET (Self Online)

Teknologi komunikasi di era sekarang sudah berkembang pesat, seperti hal nya internet yang dapat merubah kultur dan budaya dalam berkomunikasi. ini mempermudahkan kita untuk saling berkomunikasi walaupun dalam jarak yang jauh. dan karena internet ini juga banyak orang orang memiliki identitas dan kepribadian yang berbeda saat mereka sedang berinternet dan juga saat mereka berada didunia nyata. ini memiliki dampak yang buruk dan juga dampak yang baik.

Berbagai macam dapat dilakukan di internet sekarang ini, psikologi percaya bahwa setiap manusia memiliki topeng yang dia pakai saat bertemu dengan orang lain dan menyembunyikan topeng wajah dirinya sendiri.
seperti seorang gay dapat melakukan pencarian identitas dirinya yang gay dan mencoba untuk merasa nyaman dengan perbedaanya sebelum dirinya mengakui terhadap teman tema dan keluarganya.
seperti juga seseorang yang pemalu dan tertutup dapat mencurahkan emosinya melalui internet. intinya internet dapat mudah diakses dan membantu menjawab pertanyaan pertanyaan yang terlintas.



EKSPLORASI REMAJA

Remaja terkadang mengeksplorasi identitas secara berbeda yang dapat membuat kesal orang tuanya atau orang lain, seperti mencat rambut, menindik hidung, dan menattoo agar terlihat unik dan berbeda.
ini lah perbedaan yang terlihat jelas saat seorang remaja ingin terlihat berbeda didunia nyata dengan didunia maya. saat mereka didiunia nyata mereka dapat melanggar norma dan peraturan yang berlaku. namun saat mereka melakukan hal yang sama namun berada di dunia maya mereka dapat mengeksplorasi dirinya dengan bebas tanpa harus melanggar norma yang ada.

Banyak orang menemukan diri mereka bertindak dengan cara-cara tidak berkarakter saat berinternet, karena fenomena yang disebut rasa malu .
Rasa malu didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengontrol perilaku impulsif , pikiran atau perasaan dan lainnya. orang berkomunikasi dengan cara yang mereka biasanya tidak akan melakukan saat tidak berinternet.
Pola komunikasi ini bisa positif atau negatif , contoh rasa malu online adalah kecenderungan untuk  diri yang menghasilkan orang merasa lebih mengetahui. seperti komentar yang kasar dan dalam emosi marah atau kurangnya jujur ​​dalam pengungkapan

KEPRIBADIAN ONLINE

Kita adalah makhluk sosial dan kita berkembang saat merasa terhubung dengan orang lain yang seperti kita.
 Studi terbaru dari mahasiswa kerentanan terhadap ketergantungan internet, penulis menemukan bahwa siswa yang pemalu lebih cenderung menggunakan internet secara kompulsif, yang mengarah ke gagal kelas dan akhirnya meninggalkan sekolah.
Anak-anak dan remaja bukan satu-satunya yang rentan terhadap isu-isu identitas online atau offline. kita pasti mendapatkan rasa yang lebih jelas dari diri, tapi itu tidak berarti bahwa perspektif dewasa dari yang kita tetap statis sepanjang hidup kita.
Tidak mengherankan, mengingat pentingnya empiris dalam literatur kepribadian konstruksi ini, itu adalah karakteristik interverson dan keterbukaan yang telah dipelajari cukup banyak dalam hal efek internet.

  
INTOVERTS DAN EKSTROVERT ONLINE

Disebut "studi paradoks internet" Penelitian ini awalnya menemukan bahwa penggunaan internet meningkat yaitu orang orang kesepian dan depresi pada sampel orang-orang yang menerima komputer gratis dan akses internet di hari-hari awal internet.
Mereka menemukan bahwa sejalan dengan kepribadian mereka, ekstrovert meningkatnya kontak sosial mereka dengan menjadi online, sementara introvert yang menggunakan internet secara ekstensif menurun kontak sosial. Hasil yang sama ditemukan dengan kesepian, ekstrovert menjadi tidak kesepian dengan penggunaan internet yang luas dan introvert menjadi lebih kesepian.

JENIS KELAMIN DAN PENGGUNAAN INTERNET

Perbedaan jenis kelamin dalam penggunaan internet pun dapat berpengaruh. seperti laki laki cenderung menggunakan internet untuk bermain game, sedangkan untuk perempuan lebih menggunakannya untuk komunikasi dengan media sosial. ini lah yang terjadi dalam perbedaan gender dalam penggunaan internet.
dari hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2000 menghasilkan sebagai berikut:
55% internet digunakan untuk menghubungi keluarga, 60% perempuan menegaskan tentang hal tersebut. 51% laki laki mengatakan ya.
60% membalas email dalam berkomunikasi dengan teman teman sampai saat ini. 63% perempuan menegaskan setuju dan 54% laki laki juga berkata ya.

GENDER AND GAME PLAY

Riset tentang video game ini awalnya menyatakan bahwa laki laki lebih tertarik dengan komputer dan game dibanding perempuan. namun menurut survey adalah sebagai berikut:
 perempuan terdapat 50.4% pemain game online, sedangkan laki laki 55% merupakan gamers.
menemukan bahwa perempuan dan laki laki memiliki tipe permainan kesukaan yang berbeda. perempuan lebih suka untuk bermain lebih dulu (21%) sedangkan laki laki 38%

perempuan lebih menyukai bentuk permainan papap atau kartu (78%) dibandingkan dengan laki laki 51%.

THE INFLUENCE OF AGE, ETHNICITY, CULTURE AND PROVERTY

Penggunaan internet pada kaum tua sebenenrnya cukup banyak, sebanyak 18% di dalam rumah tangga memiliki akses internet. mereka umumnya menggunakan internet untuk browsing tentang kesehatan dan medical, untuk membeli arang secara online, mencari referensi berpergian, dan untuk mecari dan melihat tentang keagamaan.

Dilihat dari sosial ekonomi status dan kultur, dalam budaya utara amerika laki laki menengah lebih mendominasi dalam pemakaian teknologi internet tersebut.
sedangkan kultur barat tekonologi komunikasi selalu terkontrol dengan sosial dan ekonomi.
ada yang beranggapan bahwa area atau wilayah yang memiliki akses internet adalah area yang lebih membutuhkan banyak uang dan terlihat dari perbedaan ginansial dan juga perbedaan kultur orang orang tersebut.

Bila dilihat dari  perbedaan penggunaan internet pada US, penulis mengatakan bahwa
69% kulit hitam lebih menyukai mendengarkan musik di web dibandingkan orang berkulit putih.
65 % kulit hitam lebih menyukai bermain game di web dibandingkan dengan orang kulit putih.
30% kulit hitam lebih menyukai mencari pekerjaan melalui internet dibanding dengan orang kulit putih.

peran sosial dan ketidaksetaraan dalam berinternet pun masih terjadi dibelahan dunia manapun, oleh karena itu terjadinya atau adanya tempat tempat yang memiliki akses internet membuat orang orang disekitarnya memiliki peran sosial yang berbeda, 









Tulisan ini saya buat untuk menyelesaikan tugas kuliah, apabila ada salah mohon dibenarkan dan dimaafkan. Terima Kasih
Diterjemahkan secara bebas dan dikutip dari buku Jayne Gackenbach- psychology and the internet.


Komentar

Postingan Populer