Perjalanan Menuju Bromo & Melihat Sunrise Cantik


Pagi itu kami sudah bersiap untuk melaksanakan sholat id, karena bertepatan dengan hari raya idul adha pada tanggal 1 September 2017. Kami hanya lah anak kost yang tidak bisa pulang karena kejauhan dan tidak mendapatkan jatah libur yang panjang. ya saat itu saya dengan beberapa teman dari kota-kota yang berbeda dipertemukan di suatu tempat yang sama untuk mengenyam pendidikan singkat di kota Pare, Kediri, Jawa Timur.

Ide untuk pergi ke Bromo sama sekali tidak terpikirkan oleh saya waktu itu, saya hanya berpikiri untuk belajar dan bermain, iya main tetap menjadi pikiran utama saya waktu itu hehe.

Jadilah kami ber4 setuju untuk menggunakan tour dan mengikuti open trip menuju Bromo Tengger Semeru, kami rencananya akan dijemput tepat jam 10 malam sebelum menanjak keatas untuk melihat sunrise di temani gunung Bromo yang cantik.


Open trip ini sangat banyak disekitar Pare, dengan harga murah dan terjangkau tentunya banyak peminat dari kalangan pemuda dan pemudi yang sedang belajar disini, harganya untuk trip ini adalah 150 ribu, dijemput menggunakan mobil dan tujuannya adalah:
1. melihat sunrise
2. Kawah Bromo
3. Pasir Berbisik
4. Padang Savana
5. Tempat oleh-oleh di Batu Malang (opsional)

Berangkatlah kami sekitar pukul 11 malam, perjalanan awal diselingi dengan canda tawa namun lama kelamaan semuanya terlelpa dan tidur, tepat pukul 3 dini hari kami sampai di camp jeep, dimana kami akan menaiki jeep untuk sampai di tempat penanjakan dan melihat sunrise.

awalnya saya pede saja tidak membawa jaket tebal dan hanya menggunakan kemeja, tetapi saat keluar dari mobil dan benar saja... brrr... angin berhembus dengan dingin yang menusuk tulang, saya lihat dari hp saat itu suhu menunjukkan 15 derajat celcius.

tapi tenang saja untuk kalian yang tidak punya atau tidak bawa jaket tebal seperti saya bisa membeli atau menyewa jaket disana, banyak penjual yang menjajakan dagangan berupa sarung tangan, syal dan jaket. Harganya bervariatif mulai dari 20 ribu sampai 50 ribu, tenang bisa ditawar.

setelah menggunakan jeep sekitar 30 menit untuk menuju tempat sunrise, kami segera bergegas untuk menaiki bukit dan mencari tempat yang pas untuk menunggu sang matahari datang. suasana saat itu cukup ramai dengan orang orang berbagai mancanegara berkumpul untuk menikmati cahaya matahari.

oh jangan lupa untuk membawa masker karena kita akan menuju ke Pasir bersisik! 
jeep kembali turun pelan pelan mengikuti lajur jalan yang berkelok-kelok, menengangkan karena sang supir yang begitu mahir ini membawa dengan kecepatan penuh! sensasi yang seru.

setelah sampai kalian akan menemukan hamparan pasir hitam yang lembut dan dingin serta diterangi matahari yang hangat karena baru menujukkan wujud sesungguhnya. berofot lah yang banyak! hahaha

setelah itu kami dibawa oleh sang supir jeep ke kawah bromo, kawah yang masih aktif ini sangat terlihat menyambut kami, sayangnya hanya saya dan teman saya berdua yang memutuskan untuk naik dan melihat langsung seperti apa kawah bromo dari dekat.



perjalanan dari tempat parkir jeep menuju kawah bromo cukup memakan waktu sekitar 30-50 menit tergantung bagaimana anda menanjak keatasnya, sebenarnya ada tangga tapi ngantriiii dan kami yang berjiwa muda ini ingin cepat sampai dengan cara medaki, oh ada satu lagi bila kamu tidak mau capek banyak sekali para penyewa kuda yang siap mengantar mu sampai ke kaki kawah, kalau tidak salah harganya sekitar 200 ribu untuk pulang pergi, hmm masih bisa ditawar kok. tapi saya lebih suka berjalan kaki!

setelah puas melihat dalamnya kawah bromo dan gemuruh suaranya lalu kami kebawah dengan penuh kepuasan dan kelapanran tentunya. selanjutnya kami turun dan kembali ke tempat mobil diparkir dan membersihkan diri dari debu debu yang menempel.

kembali membelah jalanan kota malang yang macet saat weekend, tentunya lebih baik tidur, untuk urusan makan sebenarnya opsional, bila ingin makan prasmanan kamu harus menambah 20 ribu, tapi tidak dipaksa bila tidak mau, dibawah restoran juga terdapat tempat oleh-oleh khas malang.

mengenang belasan tahun yang lalu saya juga pernah mengunjungi bromo, tentu terasa berbeda, dulu saya tahu hanya dingin, kini yang saya tahu keindahan yang tak terlupakan.


Komentar

Postingan Populer